by Acep Suherman on March 6, 2010
Jelly gamat gold Lumpuhkan sang Drakula
Sunday, 01 April 2007 00:00 administrator(sumber majalah trubus online)
Penerbangan Malaysia Airlines menuju Kualalumpur, Malaysia, semakin mendekati waktu keberangkatan. Walau sudah terdaftar sebagai penumpang, Nino Sastrahusada berpikir kembali untuk melanjutkan perjalanannya. Tubuhnya menggigil dan nyeri, kepala pusing, mual, serta lemas. Keputusan terakhir ia tetap berangkat lantaran penderitaannya diduga sebatas flu akibat tiga malam kurang tidur menyelesaikan tugas.
Pekerjaannya di negeri jiran juga tak bisa menunggu lebih lama. Tiba di Kualalumpur, Nino langsung menemui ahli medis. Walau suhu tubuh mencapai 39oC dan menjalani serangkaian tes laboratorium, dokter belum bisa mendiagnosis penyakit. Tunggu 3-4 hari lagi, kata Nino mengulang pernyataan dokter. Sebab, berbagai virus baru terlihat penyebarannya setelah 72 jam inkubasi dalam tubuh. Kemungkinannya; influenza, tifus, hepatitis, dan demam berdarah.
Dokter membekali obat-obatan penghilang nyeri dan penurun panas. Namun, untuk menjaga dan memperbaiki kesehatan, Nino lebih mempercayai keampuhan ekstrak gamat-sebutan teripang di Malaysia-yang telah dikonsumsinya selama 2 tahun. Biasanya takarannya hanya 2 x 1 sendok makan. Kali ini, Nino memilih menenggak 50 ml 3 kali sehari ditambah spirulina agar panas langsung turun dan nyerinya hilang. Oleh karena itu, pria kelahiran 48 tahun silam itu tetap melakukan berbagai aktivitas.
Limpa bengkak
Empat hari kemudian, Nino tiba di Jakarta. Ia langsung memeriksakan diri ke rumahsakit. Hasil uji laboratarium, virus yang menyebar ke seluruh tubuhnya adalah dengue, penyebab demam berdarah yang dibawa nyamuk Aedes aegypti. Parameternya, nilai trombosit hanya 110.000 ?/L dari ambang normal 230.000 ?/L, limpanya membengkak 10 cm, dan Activated Partial Tromboplastin Time atau masa tromboplastin parsial teraktivasi hanya 14 detik dari ambang normal 25-43 detik. Ia dianjurkan menjalani perawatan medis di rumahsakit. Info pemesanan hubungi 0816-1880660
Namun, Nino menolak walau polis asuransi bakal menanggung biaya perawatan di rumahsakit internasional itu. Ia yakin penyakitnya bakal reda dengan istirahat dan konsumsi suplemen beche de mer-sebutan teripang di Perancis-setiap hari. Lantaran merasa lebih bugar, Nino kembali memeriksakan kesehatannya. Dokter mendiagnosis virus dengue yang disebarkan hewan pengisap darah-mirip mitos drakula-di siang hari itu hilang. Untung saya minum gamat. Jika tidak, saya takkan bisa melakukan aktivitas apa pun dan trombositnya jauh lebih anjlok, kata Nino.
Keampuhan gamat menghadang virus demam berdarah dengue (DBD) juga dirasakan Joko Setiyanto. Pengusaha pergudangan di Serpong, Tangerang, itu terkena DBD seiring bencana banjir melanda Jakarta beberapa bulan silam. Data Departemen Kesehatan, pada Januari dan Februari 2007, DBD menyebar dan menjangkiti 16.803 orang dan 267 pasien meninggal dunia. Biang keladinya, nyamuk warna hitam berbintik putih yang kerap bersarang di genangan air jernih seperti bak mandi, tempayan, vas bunga, dan pakaian bergantung di kamar.
Selasa siang, 20 Februari 2007, Joko Setiyanto terserang flu ditandai dengan nyeri dan tubuh menggigil. Lantaran musim hujan, ia memaklumi penurunan kondisi tubuhnya. Untuk menghilangkan penderitaan, ia mengkonsumsi obat-obatan warung. Namun, 2-3 hari berlalu tetap tak ada perubahan. Dokter dan laboratorium kesehatan ditandangi. Hasilnya, parameter trombosit 131.000/?L di bawah ambang batas 150.000-450.000/?l dan imunoserologi Anti Dengue IgM positif. Artinya pria kelahiran 26 April 1959 itu terjangkit virus dengue.
Mendengar vonis itu, Joko langsung mengkonsumsi gamat. Ayah Jannah Mumtaza itu mulai mengenal gamat untuk kesehatan sejak 3 bulan lalu setelah ibunya terbebas dari diabetes mellitus berkat ekstrak itu. Biasanya hanya 2 x 2 sendok sehari, tetapi ia menenggak 2 sendok makan setiap 2 jam. Rasa nyeri langsung hilang, kata pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, itu.
Untuk mengetahui lebih lanjut kondisi tubuhnya, 10 jam kemudian ia memeriksakan diri ke rumahsakit terdekat. Hasil test darah menunjukkan nilai trombositnya melonjak dari 131.000/?L menjadi 156.000/?L. Seharusnya jika virus dengue menyebar, nilai trombositnya naik pada hari ke-5. Lantaran nilai hemoglobin, hematokrit, dan SGOT masih di atas normal, ayah dua anak itu menjalani perawatan di rumahsakit.
Dua hari kemudian, nilai WBC count atau parameter pembekuan darah lebih rendah daripada normal 2.850/uL. Normal 5.000-10.000/uL. Itu berarti suami Ratnasari itu positif demam berdarah. Joko tetap mengkonsumsi 12 sendok makan gamat sehari kala terbaring di rumahsakit. Tak heran, virus dengue yang seharusnya mengasamkan lambung, melinukan sendi, dan merusakkan limpanya tak menyebar. Itu dibuktikan dua hari kemudian, 2 Maret 2007 semua parameter yang harusnya meninggi sudah turun.
Darah beku
Menurut dr Dewata Dermawan SpPD, ahli penyakit dalam di Rumahsakit Internasional Bintaro, Tangerang, virus DBD berkembang pada tubuh dalam beberapa tahapan. Bentuk reaksi pertama terjadi netralisasi dan pengendapan virus pada pembuluh darah kecil di kulit yang tergejala ruam. Saat itu juga keasaman lambung meningkat dan aliran darah semakin lambat.
Reaksi kedua terjadi gangguan fungsi pembekuan darah akibat penurunan jumlah dan kualitas komponen beku darah seperti trombosit. Jika plasma darah keluar dari pembuluh darah menuju ke rongga perut dan rongga selaput paru berupa gejala efusi pleura. Hal itu baru terlihat pada hari ke-6. Makanya diagnosis baru ditegakkan setelah 6 hari.
Gamat dipercaya mampu menetralisir keasaman lambung yang meningkat, mengencerkan darah kental akibat turunnya trombosit, memperbaiki sirkulasi yang terhambat sebagai efek samping terjangkit virus dengue.
Menurut Prof Ridzwan Hashim dari Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mampu menurunkan tekanan darah lantaran kaya glikosaminoglikan. Senyawa itu berefek mengencerkan darah sehingga melancarkan cairan yang tersumbat. sedangkan spirulina, suplemen kaya antioksidan dan kalsium spirulan itu menghambat perkembangan sekaligus mematikan virus. kandungan zat besi dan vitamin B12 spirulina meningkatkan haemoglobin darah. Gamat dan spirulina, dua suplemen terbaik bersatu padu menggempur DBD yang sedang mewabah (Vina Fitriani)
0 komentar:
Posting Komentar